PASURUAN | KABARPRESISI – Bertempat di Warung Monggo Dahar (WMD) yang terletak di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan digelar kajian keagamaan. Acara yang diselenggarakan ini Kolaborasi Antar Desa Pemilik (WMD). dengan KH. Muhammad Imam Haromain Syibromulis atau yang biasa dikenal dengan panggilan Gus Romy Syib.
Perlu diketahui pemilik (WMD) merupakan seorang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yaitu Dr. Kasiman,S.Kep.,Ns.,S.E.,S.H.,M.Kes. Disitu tampak sekitar area (WMD) dipenuhi oleh jamaah yang berjumlah sekitar ratusan orang.
Acara yang di awali dengan penampilan music religi serta melantunkan Lirik Mars Banser dan Mars Subbanul Wathan itu, dimulai setelah isya pukul 19.00 WIB. Selasa (21/05/2024) malam
Diketahui, ratusan para jamaah yang berasal dari latar belakang yang sangat beragam ini hadir dalam pengajian “Cafe To Cafe” yang digagasi oleh Gus Romy selaku pengasuh Pondok Pesantren Daruttauhid Cangaan Bangil memenuhi sekitar lokasi sekitar seusai sholat magrib.
Semuanya duduk bareng dengan tujuan yang sama, yakni sama-sama belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dihadiri Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto dan anggota komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Kasiman, kegiatan bertajuk “Ngaji Bareng Cafe to Cafe” selain mengaji dan ngopi, juga diisi dengan forum diskusi.
Bukan hanya topik agama, diskusi pada ngaji bareng ini juga menyerap aspirasi jamaah perihal bagaimana ke depannya kabupaten Pasuruan agar menjadi lebih baik.
Boneng (sapaan akrabnya) salah satu jamaah saat sesi diskusi tanya jawab menyampaikan penting dikeluarkannya Perda sekaligus Perbub supaya perusahaan patuh dan taat terhadap regulasi dalam hal mengutamakan perekrutan warga sekitar sebagai pekerja
“Sekarang bagaimana DPRD bisa mengeluarkan lagi Perda yang didukung oleh Perbub,” harapnya.
Menanggapinya, Kasiman mengatakan ke depannya dalam perencanaan APBD akan dilakukan FGD (Focus Group Discussion).
“Nanti akan kita kumpulkan antara masyarakat lingkungan perusahaan, masyarakat yang jauh dengan perusahaan, masyarakat yang terdampak perusahaan serta masyarakat yang butuh perusahaan kita lakukan FGD,” urai Kasiman.
“Apa kesimpulannya yang ada di situ nanti sebagai barometer dan selanjutnya akan dibuatkan study analisis,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati menyampaikan jika selama ini pihaknya sudah memprioritaskan warga sekitar. Bahkan ketika ada penawaran pekerja konstruksi yang cepat dan murah dari wilayah Sragen dirinya pun menolak.
“Saya bilang kepada kepala Disnaker dan OPD, jika ada proyek padat karya minimal 70 persen adalah orang Pasuruan,” ungkapnya.(San)