banner 500x300

Gebyar Orasi BEM-DPM Warnai Puncak Maorinta UNU Pasuruan

banner 500x300

PASURUAN | KABARPRESISI – Ratusan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan angkatan 2025 memadati Lapangan Kampus pada Jumat (19/9/2025).

Mereka menyaksikan serangkaian orasi berapi-api yang disampaikan jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sebagai puncak dari Masa Orientasi (Maorinta).

Acara yang berlangsung di bawah terik matahari itu menjadi ajang pembekalan ideologis bagi para mahasiswa baru. Para senior dari kedua lembaga mahasiswa tersebut menekankan esensi dan tanggung jawab sosial yang melekat pada status mereka sebagai agen perubahan.

Bendahara Umum BEM, Intan Nuril Maulida, yang tampil sebagai orator pembuka, menegaskan bahwa tanggung jawab intelektual seorang mahasiswa melampaui batas ruang kuliah.

“Amanah intelektual yang kalian emban hari ini bukan hanya untuk mengejar IPK, tetapi untuk menjadi mata, telinga, dan suara bagi mereka yang tak terdengar. Tanggung jawab kita adalah tanggung jawab sosial!” serunya dengan lantang.

Baca Juga :  Lapas Tulungagung Gelar Jumat Berkah, Padukan Kepedulian Sosial dan Komitmen "Merawat Bumi"

Pesan serupa disampaikan Sekretaris DPM, Cak Hikam, yang menyoroti pentingnya keberpihakan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa kompas moral mahasiswa harus selalu mengarah pada pembelaan terhadap kaum lemah dan tertindas.

“Sejarah membuktikan, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan saat keadilan diinjak-injak. Jangan pernah takut untuk berpihak pada kebenaran dan pada nasib rakyat kecil. Di situlah letak kehormatan gerakan kita,” tegasnya.

Wakil Presiden Mahasiswa Achmad Khozin kemudian membawa pesan dari tataran konsep ke aksi nyata. Ia menekankan bahwa komitmen harus diwujudkan dalam kerja konkret.

“Keberpihakan itu bukan hanya slogan, tapi kerja nyata. Turun ke desa, advokasi kebijakan, dampingi pedagang pasar. Itulah wujud keberpihakan yang sesungguhnya!” ujarnya.

Baca Juga :  Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 53 Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Staf Menteri Dalam Negeri BEM, Ulva J., juga memberikan penekanan pada nilai-nilai dasar seorang aktivis. Menurutnya, modal terbesar bukanlah uang, melainkan keberanian dan integritas.

Puncak acara ditutup dengan orasi dari Presiden Mahasiswa UNU Pasuruan, M. Ubaidillah Abdi, yang juga Koordinator Aliansi BEM Pasuruan Raya. Pidatonya mengaitkan semangat perjuangan mahasiswa dengan konteks historis lokal.

“Kawan-kawan, sadarkah kalian? Kemarin, 18 September, tanah yang kita pijak ini, Kabupaten Pasuruan, genap berusia 1096 tahun!” ungkap Ubaidillah.

“Sejarah panjang itu diukir oleh darah dan keringat para pejuang, para ulama, dan pahlawan Pasuruan. Hari ini, di gerbang kehidupan baru kalian sebagai mahasiswa, tongkat estafet perjuangan itu ada di pundak kalian,” imbuhnya.

Ia menutup pidato dengan seruan agar para mahasiswa baru mempersiapkan diri dengan menempah mental berorganisasi dan mempertajam analisis melalui diskusi. “Tugas kalian adalah meneruskan perjuangan para pahlawan itu untuk Pasuruan yang lebih adil dan sejahtera!”

Baca Juga :  Tasyakuran HUT TNI ke-80 di Gempol, Kapolsek: Sinergitas TNI-Polri Kunci Keamanan

Pernyataan penutup tersebut disambut gemuruh tepuk tangan dan pekik “Hidup Mahasiswa!” dari seluruh peserta.

Kegiatan orasi bersama ini diharapkan menjadi pemantik bagi mahasiswa baru untuk memahami tanggung jawab sosial dan DNA gerakan yang akan mereka emban selama menempuh studi.($@n)

banner 500x300
Editor: M.Hasan