PASURUAN | KABAR PRESISI – Suasana haru dan semangat gotong royong mewarnai sore Sabtu (20/12/2025) di halaman SDN Kalisat 1. Riuh rendah penjaja bazar dan sorak tepuk tangan membahana mengiringi peresmian Gedung Perkemahan Gugus 19003-19004, sebuah monumen nyata sinergi pendidikan yang dibangun dari tetes keringat bersama.
Acara yang digelar mulai pukul 15.00 WIB ini bukan sekadar seremoni biasa. Kehadiran para tokoh kunci mulai dari Wakil Bupati Pasuruan Shobih Asrori, perwakilan pemerintah kecamatan, tokoh agama, hingga pimpinan desa dan pendidikan, membuktikan dukungan kolosal terhadap langkah sekolah ini. Mereka hadir, bahu-membahu dengan warga dan orang tua siswa, menyaksikan buah manis dari kolaborasi yang selama ini diperjuangkan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Shobih Asrori memberikan apresiasi sekaligus tantangan. Beliau menegaskan bahwa sekolah harus selalu berbenah untuk menciptakan kenyamanan bagi para siswa.
“Kehadiran gedung baru ini harus diikuti dengan komitmen berkelanjutan. SDN Kalisat 1 harus menjadi contoh SPT (Sekolah Pintar Terpadu) yang terus berinovasi. Kunci utamanya adalah sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan sekolah yang sehat dan ramah anak,” tegas Gus Shobih, mengingatkan pentingnya komitmen jangka panjang.
“Dengan kerendahan hati, kami mempersembahkan fasilitas ini. Ini adalah bukti bahwa gotong royong antara sekolah, orang tua, dan seluruh pihak masih sangat hidup.
Gedung ini bukan akhir perjalanan, melainkan gerbang baru untuk menumbuhkan karakter dan jiwa kepramukaan anak-anak kita,” ucap Kepala Sekolah M. Machrus Sulton dengan suara penuh keyakinan, disambut gemuruh aplaus.
Momen paling dramatis terjadi ketika pita merah melambang kesiapan gedung itu akhirnya terpotong. Potongan gunting yang dilakukan bersama oleh perwakilan sekolah, pemerintah, pengawas pendidikan, dan komite sekolah, menjadi simbol kuat terikatnya “Segitiga Emas Pendidikan”: Sekolah, Keluarga/Masyarakat, dan Pemerintah.
Gedung kokoh itu kini siap menjadi panggung petualangan, tempat siswa belajar kepemimpinan, kemandirian, dan cinta alam di bawah bimbingan guru.
Sementara itu, di sekitar lokasi upacara, gelaran Bazar Paguyuban berlangsung semarak. Aroma sedap kuliner khas dan warna-warni produk usaha rumah tangga memikat ratusan pengunjung. Bazar ini lebih dari sekadar pameran; ia adalah denyut nadi pemberdayaan ekonomi warga sekaligus upaya penggalangan dana untuk mengukir masa depan pendidikan yang lebih baik.
Acara ini bukan sekadar peresmian sebuah bangunan. Ini adalah sebuah pernyataan. Pernyataan bahwa pendidikan maju bukan karena gedung, tetapi karena kekuatan kolaborasi yang tulus. Sinergi yang sore itu diperkuat, menjadi pondasi kokoh untuk melompat lebih tinggi, membawa pendidikan dasar di Kecamatan Rembang menuju cahaya yang lebih terang.($@n)
