PASURUAN | KABARPRESISI – Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 diwarnai dengan semarak Lomba Tari Kreasi Tradisional Monel Sadur untuk usia kanak-kanak.
Acara yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan tersebut berlangsung meriah di Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, pada Kamis (25/9/2025).
Lomba yang diikuti oleh perwakilan dari 24 kecamatan ini sukses menarik minat masyarakat. Lokasi acara dipadati peserta dan pengunjung yang didominasi oleh keluarga serta pendukung masing-masing kontingen untuk memberikan semangat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti, S.Sos., MM., dalam sambutannya usai membuka lomba, menjelaskan asal-usul tarian ini.
“Tari Monel Sadur merupakan tarian khas dari Tosari yang diangkat dari kesenian Kuda Monel. Kemudian disederhanakan karena diarahkan untuk pertunjukan anak-anak,” ujarnya kepada Lumbung Berita.
Lebih lanjut, Bunda Krisni (panggilan akrabnya) menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini.
“Ini untuk mempersiapkan generasi yang mencintai kesenian daerahnya, sekaligus menggalakkan kesenian dan mendukung HUT Kabupaten Pasuruan. Sebagaimana pesan Bupati, harus ada ‘multiplayer effect’ dari seluruh kegiatan: keseniannya dikenal, ekonomi berkembang,” tuturnya.
Transformasi Kuda Monel menjadi Tari Monel Sadur tidak lepas dari peran penata tari senior, Rr. Tjahyani Widowati dari Sanggar Pra Panca Pandaan.
Inisiatif lomba ini juga didukung penuh oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, yang berharap kesenian Kuda Monel dapat terus lestari dan memperkaya khazanah budaya lokal.
Ke depannya, Tari Monel Sadur rencananya akan diikutsertakan dalam ajang bergengsi Jawa Pos Award agar dapat disajikan untuk segala usia.
Sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah, kesenian ini juga akan diusulkan kepada Kementerian Kebudayaan untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Pasuruan.($@n)












