PASURUAN | KABARPRESISI – Bulan Muharam atau yang sering juga disebut Bulan Asyuro adalah bulan istimewa umat Islam. Selain adanya peringatan Tahun Baru Hijriah pada tanggal 1 Muharam, sebagian masyarakat bahwa dalam tanggal 10 Muharram adalah hari Raya atau Lebarannya Anak Yatim.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan dalam rangka memaknai bulan Muharram 1444 Hijriyah, Takmir dan Remaja Masjid Baitul Muttaqin berkolaborasi dengan Karang Taruna Arek Kemambang (Katar Arkem) Bersatu menggelar santunan Anak Yatim.
Acara yang di gelar di Masjid Baitul Muttaqin dan bertempat di Kemambang, Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ini menyantuni 12 anak Yatim yang berada di daerah setempat.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi. Acara yang diselenggarakan ini terasa khidmat karena dihadiri oleh para tokoh masyarakat setempat dan juga dengan mengundang salah satu ulama dari Surabaya bernama KH Suudi Sulaiman.
Salah satu anggota Katar Arkem Bersatu bernama Hadi Kuswanto menjelaskan,” Kegiatan santunan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Takmir dan Remas Masjid Baitul Muttaqin serta Katar Arkem terhadap sesama dan juga sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Allah SWT.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berbagi dan memperkuat ikatan sosial serta keagamaan, khususnya di momen-momen penting dalam kalender Islam
Dirinya juga menambahkan,” Kita wajib bersyukur karena sudah mampu melaksanakan kegiatan yang besar ini untuk menghidupkan hari-hari yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Apa yang kita laksanakan hari ini adalah bagian dari upaya mendorong syiar Islam, terutama pada momen-momen yang dimuliakan dalam agama kita,” ringkasnya
Sementara itu, anak yatim bernama Zainul Abidin pada awak media Kabarpresisi, Sabtu (20/07/2024) menyatakan, merasa senang sekali dengan adanya santunan ini. Bagi dirinya santunan ini sangat membantunya. Dimana pada bulan bulan ini bertepatan dengan adanya kebutuhan sekolah.
” Saya sangat senang sekali. Santunan ini akan saya pergunakan untuk membeli keperluan sekolah saya,” ucap anak yang ditinggal ayahnya pada saat berusia 6 tahun tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan acara santunan masih berlangsung dengan di selingi pembacaan pembacaan kalimat Al qur’anul Karim dan dilanjutkan tausiyah oleh KH Suudi Sulaiman.(San/Had)