Satpolairud Polres Malang Bantu Evakuasi Nelayan Sakit di Perairan Sendangbiru

- Jurnalis

Senin, 13 Mei 2024 - 16:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Satpolairud Polres Malang turut evakuasi seorang anak buah kapal nelayan yang sakit dari perairan Malang.Minggu (12/5/2024).

Foto : Satpolairud Polres Malang turut evakuasi seorang anak buah kapal nelayan yang sakit dari perairan Malang.Minggu (12/5/2024).

MALANG – KABAR PRESISI | Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Malang turut serta dalam evakuasi seorang anak buah kapal nelayan yang sakit dari perairan Malang. Kejadian tersebut terjadi di Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Minggu (12/5/2024).

 

Kasatpolairud Polres Malang, AKP Slamet Subagyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membantu proses evakuasi nelayan yang teridentifikasi sebagai Ahmad Syarif (58), warga Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ahmad Syarif mengalami tidak sadarkan diri saat berada di kapal nelayan bernama “Jawa Sentosa”, yang berlayar di sekitar Samudera Hindia.

Baca Juga :  Pj Bupati Meresmikan Gedung Baru BPBD Kabupaten Pasuruan

 

“Kami bersama kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru memberikan pertolongan kepada korban dengan segera membawanya ke rumah sakit terdekat,” kata AKP Subagyo dalam keterangan resmi di Polres Malang, Senin (13/5).

 

Menurut keterangan Nahkoda Kapal Jawa Sentosa, Supardi, kejadian bermula pada hari Sabtu (11/5/2024), sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Ahmad Syarif tiba-tiba kehilangan kesadaran di atas kapal.

 

Nahkoda kemudian segera memberikan pertolongan pertama dan langsung menuju ke daratan terdekat, yakni Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Baca Juga :  Berapa Harta Kekayaan Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca, Asisten Operasi (Asops) Kapolri yang baru

 

Setelah mendapatkan sinyal telepon, Nahkoda Supardi berkoordinasi dengan kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru untuk memberikan pertolongan lebih lanjut kepada Ahmad Syarif.

 

Kapal Jawa Sentosa kemudian berhasil mendarat di Pelabuhan Sendangbiru Minggu (12/5/2024), sekitar pukul 12.00 WIB. Kepolisian bersama petugas medis segera mengevakuasi Ahmad Syarif segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pindad Turen menggunakan ambulans.

 

“Ahmad Syarif saat ini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dan tak selang berapa lama korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan perkiraan awal, ia diduga menderita sakit lambung yang sebelumnya telah dideritanya,” jelas AKP Subagyo.

Baca Juga :  Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Gelar Sosialisasi Tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Pecalukan Prigen.

 

Dikatakan AKP Subagyo, Ahmad Syarif pertama kali melaut pada tanggal 7 Februari 2024 dalam keadaan sehat. Namun, setelah 15 hari berlayar, Ahmad Syarif mengalami kambuh atau sakit lambung.

 

Ia kemudian dipulangkan oleh Nahkoda Supardi. Setelah menjalani perawatan pada bulan Maret 2024, Ahmad Syarif meminta izin untuk kembali melaut, menyatakan bahwa ia telah sembuh total.

 

“Namun, saat berlayar kemarin, Ahmad Syarif kembali merasakan sakit dan akhirnya kehilangan kesadaran, dan meninggal saat di rumah sakit. Pungkasnya. ”

 

Penulis : Wendy

Editor : Wms/pb

Sumber Berita : Kabar Presisi/Resma

Berita Terkait

LSM GMBI Distrik Pasuruan Raya Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 (HAKORDIA)
Dishub Kabupaten Pasuruan Terkesan Abaikan Perbaikan Lampu Peringatan yang Telah Lama Padam di Kecamatan Rembang
Milad LBH Bhirawa Ke-2, Konsisten Beri Bantuan Hukum Tanpa Pandang Status Sosial
Gabungan NGO akan Demo WOM Finance Pasuruan, Buntut Salahnya Ambil Kebijakan  
Jalan Retak dan Berlubang di Rembang Sudah Ada Perbaikan 
Membludak…!!! Program Pemutihan Dimanfaatkan Masyarakat, Samsat Kota Malang Gercep Dengan Durasi
Cabup No Urut 2 Rusdi Sutejo Gelar Syukuran Penutupan Panen Padi di Beji serta Dengarkan Keluhan Petani
Diduga Terindikasi Adanya Korupsi, Ungkapan PPK Mengkategorikan Proyek Milyaran Dianggap Sederhana
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 14:30 WIB

LSM GMBI Distrik Pasuruan Raya Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 (HAKORDIA)

Sabtu, 30 November 2024 - 10:47 WIB

Dishub Kabupaten Pasuruan Terkesan Abaikan Perbaikan Lampu Peringatan yang Telah Lama Padam di Kecamatan Rembang

Jumat, 22 November 2024 - 15:13 WIB

Milad LBH Bhirawa Ke-2, Konsisten Beri Bantuan Hukum Tanpa Pandang Status Sosial

Senin, 18 November 2024 - 22:13 WIB

Gabungan NGO akan Demo WOM Finance Pasuruan, Buntut Salahnya Ambil Kebijakan  

Selasa, 12 November 2024 - 18:36 WIB

Jalan Retak dan Berlubang di Rembang Sudah Ada Perbaikan 

Kamis, 7 November 2024 - 09:48 WIB

Membludak…!!! Program Pemutihan Dimanfaatkan Masyarakat, Samsat Kota Malang Gercep Dengan Durasi

Rabu, 6 November 2024 - 14:00 WIB

Cabup No Urut 2 Rusdi Sutejo Gelar Syukuran Penutupan Panen Padi di Beji serta Dengarkan Keluhan Petani

Selasa, 29 Oktober 2024 - 08:58 WIB

Diduga Terindikasi Adanya Korupsi, Ungkapan PPK Mengkategorikan Proyek Milyaran Dianggap Sederhana

Berita Terbaru