MALANG – KABAR PRESISI | Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Malang turut serta dalam evakuasi seorang anak buah kapal nelayan yang sakit dari perairan Malang. Kejadian tersebut terjadi di Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Minggu (12/5/2024).
Kasatpolairud Polres Malang, AKP Slamet Subagyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membantu proses evakuasi nelayan yang teridentifikasi sebagai Ahmad Syarif (58), warga Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ahmad Syarif mengalami tidak sadarkan diri saat berada di kapal nelayan bernama “Jawa Sentosa”, yang berlayar di sekitar Samudera Hindia.
“Kami bersama kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru memberikan pertolongan kepada korban dengan segera membawanya ke rumah sakit terdekat,” kata AKP Subagyo dalam keterangan resmi di Polres Malang, Senin (13/5).
Menurut keterangan Nahkoda Kapal Jawa Sentosa, Supardi, kejadian bermula pada hari Sabtu (11/5/2024), sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Ahmad Syarif tiba-tiba kehilangan kesadaran di atas kapal.
Nahkoda kemudian segera memberikan pertolongan pertama dan langsung menuju ke daratan terdekat, yakni Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Setelah mendapatkan sinyal telepon, Nahkoda Supardi berkoordinasi dengan kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru untuk memberikan pertolongan lebih lanjut kepada Ahmad Syarif.
Kapal Jawa Sentosa kemudian berhasil mendarat di Pelabuhan Sendangbiru Minggu (12/5/2024), sekitar pukul 12.00 WIB. Kepolisian bersama petugas medis segera mengevakuasi Ahmad Syarif segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pindad Turen menggunakan ambulans.
“Ahmad Syarif saat ini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dan tak selang berapa lama korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan perkiraan awal, ia diduga menderita sakit lambung yang sebelumnya telah dideritanya,” jelas AKP Subagyo.
Dikatakan AKP Subagyo, Ahmad Syarif pertama kali melaut pada tanggal 7 Februari 2024 dalam keadaan sehat. Namun, setelah 15 hari berlayar, Ahmad Syarif mengalami kambuh atau sakit lambung.
Ia kemudian dipulangkan oleh Nahkoda Supardi. Setelah menjalani perawatan pada bulan Maret 2024, Ahmad Syarif meminta izin untuk kembali melaut, menyatakan bahwa ia telah sembuh total.
“Namun, saat berlayar kemarin, Ahmad Syarif kembali merasakan sakit dan akhirnya kehilangan kesadaran, dan meninggal saat di rumah sakit. Pungkasnya. ”
Penulis : Wendy
Editor : Wms/pb
Sumber Berita : Kabar Presisi/Resma