PASURUAN | KABARPRESISI – Guna meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi ancaman bahan peledak (handak/bondet) di lapangan, Polres Pasuruan menyelenggarakan pelatihan penanganan awal bahan peledak, Selasa (25/11/2025).
Kegiatan yang digelar di Gedung Tribrata Polres Pasuruan ini diikuti oleh perwakilan anggota Reskrim, Intelkam, dan Kanit dari jajaran Polsek. Pelatihan dipandu langsung oleh instruktur ahli dari Pusdik Brimob Lemdiklat Polri.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menegaskan pentingnya pelatihan ini mengingat ancaman bom rakitan masih kerap ditemui di wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Ancaman bahan peledak di wilayah kita nyata. Karena itu, setiap personel wajib memahami tindakan awal yang benar sesuai SOP, demi keselamatan diri, masyarakat, dan lingkungan,” tegas Kapolres dalam keterangannya.
Sementara itu, Wakapolres Pasuruan, Kompol Andy Purnomo, dalam sambutan pembukaannya menekankan bahwa kemampuan menangani handak merupakan bekal teknis yang mutlak dimiliki personel lapangan.
Pelatihan intensif yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 14.30 WIB ini mencakup materi komprehensif yang disampaikan oleh AKP Rony Siswanto, S.H., Kapokjar Jibom. Materi tersebut meliputi respons awal terhadap insiden bom, jenis-jenis bahan peledak (komersial, militer, tradisional), hingga perbedaan karakteristik dan metode penjinakan berdasarkan kategori ancamannya.
Instruktur pelatihan secara tegas mengingatkan bahwa penanganan handak harus dilakukan oleh personel yang memiliki keahlian khusus. “Jangan sekali-kali mencoba menangani bahan peledak tanpa kemampuan yang memadai,” pesannya.
Usai pelatihan, Kabag Ops Polres Pasuruan, Kompol Tulus Adhi Sanyoto, menginstruksikan seluruh Kanit Intel dan Reskrim untuk segera melaksanakan pelatihan serupa di tingkat Polsek masing-masing. Ia juga menekankan kewajiban membuat laporan dan dokumentasi sebagai bentuk pertanggungjawaban.
“Ini sangat penting, mengingat kasus temuan handak/bondet di wilayah kita cukup sering,” ujar Tulus.
Kapolres AKBP Jazuli Dani Iriawan menutup kegiatan dengan menegaskan komitmennya terhadap kesiapsiagaan personel. “Kami ingin seluruh anggota siap, sigap, dan paham SOP ketika menemukan ancaman bom. Pelatihan seperti ini wajib terus dilakukan,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama. Diharapkan, pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas anggota Polres Pasuruan dalam mengidentifikasi, menangani, dan mengamankan bahan peledak secara prosedural dan aman.($@n)












