Malang | Kabarpresisi – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, bersama Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono, mengadakan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang.
Kunjungan ini diisi dengan dialog terbuka dan makan siang bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai wujud pendekatan humanis dalam sistem pemasyarakatan.
Kegiatan diawali dengan dialog interaktif antara Menteri Agus dan para WBP. Dalam suasana kekeluargaan, Menteri menyimak langsung aspirasi WBP terkait layanan dan program pembinaan.
“Saya hadir di sini untuk mendengar keluh kesah dan masukan dari saudara-saudara. Apa yang perlu diperbaiki, apa yang masih kurang. Kehadiran kami bukan sekadar formalitas, tapi memastikan layanan berjalan optimal,” tegas Agus.
Rombongan kemudian menyantap makan siang bersama WBP dengan menu yang sama persis, tanpa perbedaan status. Kegiatan ini dilakukan dengan duduk lesehan beralaskan tikar, mencerminkan prinsip kesetaraan dan empati dalam pembinaan.
Usai makan siang, Menteri Agus meninjau sejumlah program pembinaan, termasuk:
1. Bengkel Keterampilan: Pelatihan tata rias, menjahit, dan kerajinan tangan untuk pemberdayaan WBP.
2. Koperasi Lapas: Upaya peningkatan kemandirian ekonomi WBP.
Menteri memberikan apresiasi atas inisiatif pelatihan berbasis produktivitas ini.
Sebagai penutup, Menteri Agus menyerahkan bantuan kepada WBP yang tengah mengasuh balita di lapas.
“Pemasyarakatan bukan tentang pembalasan, tapi pemulihan. Ini harus dimulai dengan pelayanan yang adil dan penuh kasih,” ujarnya.
Kakanwil Jatim, Kadiyono, menyatakan kunjungan ini sebagai momentum percepatan perbaikan layanan.
“Arahan Bapak Menteri memperkuat komitmen kami untuk membangun pemasyarakatan yang empatik dan transparan,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi katalis transformasi sistem pemasyarakatan yang lebih restoratif dan berorientasi pada kemanusiaan, sejalan dengan visi reformasi hukum Indonesia.($@n)