banner 500x300

Pembentukan Nadzir Baru, KH. Mahrus Ali Resmi Menjadi Ketua Nadzir di Pondok Pesantren Darul Qur’an  

banner 120x600
banner 500x300

PASURUAN | KABARPRESISI – Badan Waqaf Indonesia (BWI) Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan melaksanakan Pembentukan Nadzir baru di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur’an yang terletak di Dusun Ketapan, Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Hal ini untuk mengisi ketua Nadzir lama yang telah wafat pada 14 April 2023 lalu yakni Gus Mukhlas Syarif. Musyawarah dilaksanakan seusai sholat Jum’at sekitar pukul 13.00 WIB di salah satu ruangan pondok pesantren tersebut.Jum’at (21/02/2025).

Acara dihadiri oleh Ketua BWI Kemenag Kabupaten Pasuruan KH. Dumairi Nalim, H. Sugiono, S.H.I (Sekretaris BWI), H. Yusuf Widodo, S.Ag, M.Si (Bendahara BWI), Kepala KUA Rembang H. Mochamad IRJIK, S.H.I, Perwakilan Koramil Rembang, Kepala Desa Pekoren Dahlani, serta dihadiri sekitar 55 tokoh agama serta tokoh masyarakat.

Setelah melalui musyawarah serta kemufakatan bersama ketua Nadzir wakaf pondok pesantren Darul Qur’an yang baru di jabati oleh KH.Mahrus ali. Sistem pemilihan ada sekitar 11 permatur. Meskipun dalam musyawarah sempat alot. Namun, musyawarah selesai dengan keadaan lancar, aman dan kondusif.

Baca Juga :  Anak Berprestasi dari Desa Kedungringin Membanggakan Keluarga

Menurut dari informasi yang didapat sebelumnya sempat terjadi konflik antara Sulaiman dengan Ahli waris Gus Mukhlas. Dimana Sulaiman sejak sepeninggalan almarhum, Gus Sulaiman dinilai seolah “menguasai” ponpes setempat.

Padahal, pihak pewaris dari ponpes setempat, disebutkan harusnya adalah istri H. Mukhlas, Hj. Nova Auliyatul Faizah. Namun, Gus Sulaiman dinilai seolah-olah menjadi pengasuh. Ia mengambil alih kepemimpinan pondok.

Dengan adanya pembentukan nadzir baru ini tuntaslah polemik berkepanjangan di internal Ponpes Darul Qur’an. Hal ini seperti apa yang disampaikan Nadzir baru KH. Makhrus Ali.

“Alhamdulillah tuntas sudah perselisihan antara Sulaiman dan ahli waris almarhum Gus Mukhlas. Pondok Pesantren Darul Qur’an di dirikan oleh almarhum Gus Mukhlas tanah tersebut sebagian hasil wakaf pada tahun 2015 dan selebihnya Gus Mukhlas beli sendiri,” ucap KH Makhrus Ali

Baca Juga :  Respon Cepat Polres Batu Berhasil Amankan Tersangka Penipuan Lelang Barang Melalui Medsos

KH. Makhrus Ali juga menambahkan,” Dalam hasil pertemuan atau musyawarah sesuai kesepakatan bersama BWI menunjuk saya sebagai ketua nadzir baru.

Ketua BWI Kabupaten Pasuruan KH. Dumairi Nalim mengatakan,” Peran nadzir dalam pengelolaan wakaf adalah mengelola, memelihara, dan mengembangkan harta wakaf sesuai dengan tujuan wakaf. Nadzir juga bertanggung jawab untuk menyalurkan manfaat harta wakaf kepada masyarakat,” ujarnya.

“Semoga dengan adanya ketua yang baru perkembangan di pondok Darul Qur’an semakin pesat semakin maslahah. Sedangkan santri dalam mencari ilmu semakin nyaman dan aman,” tambah KH. Dumairi Nalim.

Maka dari itu, lanjut Ketua BWI, Hal hal yang bermanfaat harus didukung. Ketika ada kebijakan harus dibantu. Ketika ada yang salah di berikan teguran serta pemahaman,” tukasnya

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Bhayangkara Balloon Festival 2025, Terobosan Strategis Kapolres Tulungagung

Di sambutan akhirnya pihaknya juga memberikan saran saran serta apa saja nantinya persyaratan yang harus dipersiapkan untuk pengajuan kepengurusan Nadzir yang baru.

Untuk diketahui, salah satu unsur wakaf adalah adanya nazhir. Nadzir wakaf adalah orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut. (San)

 

banner 500x300
banner 500x300