PASURUAN | KABARPRESISI – Ramadhan merupakan bulan suci penuh akan keistimewaan dan kemuliaan serta keberkahan didalamnya, yang mana sayang apabila dilewatkan begitu saja. Terlebih, ada banyak keutamaan dan keistimewaan Ramadan, sehingga bisa menjadi waktu terbaik bagi umat Islam untuk memperbaiki diri meningkatkan keimanan
Selain berpuasa, setiap umat Islam dianjurkan melakukan amalan-amalan kebaikan karena ganjarannya berupa pahala yang berlipat ganda.
Maka tak heran, jika bulan suci Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Secara umum kebaradaan Ramadhan identik dengan berbagai aktivitas ibadah seperti puasa, tadarus, tarawih, sedekah, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, di tengah masyarakat muslim Indonesia terdapat berbagai kegiatan lain, yang rutin dilakukan di setiap Ramadhan hingga menjadi sebuah tradisi khas dan turun temurun sejak lama, termasuk masyarakat Pasuruan, salah satunya Ngabuburit.
Perlu diketahui, istilah ngabuburit sebenarnya berasal dari bahasa Sunda, burit, yang berarti sore atau petang. Ini dapat diartikan, menunggu sore atau mengisi waktu hingga sore tiba hanya untuk menunggu adzan Maghrib.
Namun, kini ngabuburit begitu masif digunakan di bulan puasa. Yakni berarti melakukan aktivitas sambil menunggu saatnya buka puasa dengan melakukan berbuka puasa. Ini biasanya dilakukan sekitar 1-2 jam sebelum waktu berbuka puasa.
Seperti apa yang dilakukan oleh salah satu warga Desa Karangrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan sebut saja Susi, dirinya mengatakan,” Ngabuburit dilakukan tak lain hanya untuk berburu ta’jil serta menunggu sore atau mengisi waktu hingga sore tiba hanya untuk menunggu adzan Maghrib,” Ucapnya
Nah, lanjut Susi, salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah Pasar Takjil yang berlokasi di Pasar pasar. Bahkan, sekarang sering kita jumpai tempat tempat tertentu seperti di pinggir pinggir jalan pun banyak orang menjual ta’jil,” ungkapnya pada saat di tanya awak media. Senin (18/03/2024)
Ia pun menambahkan,” datangnya bulan Ramadan selain bulan tempatnya ladang pahala.Ternyata, jadi berkah tersendiri bagi pedagang takjil dimanapun berada, tak terkecuali pedagang yang berada di sini. Di tempat ini, para pedagang takjil bisa memperoleh kenaikan omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa, lihat saja sampai antri antri kayak gini,” cetus Susi sembari tersenyum, tatkala dirinya Ngabuburit.
“Maka tak heran jika banyak sekali penjual dadakan pada saat bulan Ramadhan ini. Disisi lain, mereka juga ingin mengais rezeki untuk menambahkan pendapatan. Apalagi kita bisa melihat ekonomi sekarang sangatlah sulit, banyak orang susah, Jadi, semoga dengan adanya bulan suci ini, mereka mendapatkan rejeki tambahan. Kita juga berharap bulan yang penuh akan ampunan ini, seluruh ummat muslim yang menjalani ibadah puasa diterima sama Allah SWT,” pungkasnya (San)