PASURUAN | KABAR PRESISI – Kengerian melanda Dusun Lawatan, Kalirejo, Sukorejo, Pasuruan, pada Kamis (4/12/2025) siang.
Suara ledakan keras membuyarkan kesunyian pukul 10.50 WIB, berubah menjadi sirene kematian bagi seorang pengendara motor.
Ia tewas dengan kondisi yang amat mengenaskan: otaknya berceceran di aspal, di samping motornya yang masih menyala.
Korban adalah Juari (42), warga Desa Kenduruan. Perjalanan biasa pada siang bolong itu berubah menjadi pengejaran maut.
Menurut kesaksian warga, Juari yang mengendarai Honda BeAT biru bernopol N 2813 TER, dibuntuti oleh orang tak dikenal. Aksi keji pun dimulai.
Pelaku melemparkan bahan peledak rakitan (Bondet) namun meleset. Merasa terancam, Juari berusaha menyelamatkan diri dengan menepi di depan sebuah toko kelontong. Bukan keselamatan yang ia dapat, melainkan ajal. Pelaku mengejar tanpa ampun.
Ledakan kedua mengguncang jalanan. Kali ini, lemparan bondet itu menghunjam tepat di bagian belakang kepala Juari.
Korban tewas seketika di tempat kejadian. Warga yang berhamburan menyaksikan pemandangan mengerikan: sang korban tergeletak tak bernyawa dengan luka parah di kepala, sementara pelaku menghilang memburu angin ke arah utara.
Video yang beredar di masyarakat memperlihatkan suasana gempar dan panik. Suara seorang warga dalam video dengan lantang menyebut,
“Di Sukorejo, informasinya kena lempar bondet. Otaknya berceceran,” menggambarkan horor yang menyelimuti lokasi.
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adimas Firmansyah, secara tegas memastikan ini adalah tindak kejahatan.
“Ditemukan serpihan dari pecahan bahan peledak (bondet),” tegas Adimas, mengubur dugaan awal warga yang mengira korban menjadi sasaran tembakan.
Tim polisi langsung melakukan olah TKP. Meski sejumlah barang bukti peledak telah diamankan, buronan pembunuh itu masih menjadi bayangan yang dicari. Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, menyatakan, “Petugas masih memeriksa saksi-saksi dan mencari barang bukti.”
Peristiwa brutal di siang terang ini mencoreng ketenangan Pasuruan, sekaligus menjadi pengingar betapa bahaya bondet masih mengintai di sudut-sudut jalan.
Pencarian terhadap pelaku yang dingin dan nekat itu terus digenjot, sementara keluarga Juari harus meratapi kepergiannya yang tragis dan penuh kekerasan.($@n).












