PASURUAN | KABARPRESISI – Semangat transparansi dan inovasi menjadi napas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun 2026 Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, yang digelar pada Senin (8/9/2025).
Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Mojoparon, H. M. Sholeh, forum tersebut berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang partisipatif dan tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Sholeh menegaskan bahwa Musrenbangdes bukanlah sekadar acara seremonial, melainkan jantung dari perencanaan pembangunan desa.
Ia menekankan pentingnya keterbukaan agar masyarakat dapat memahami arah kebijakan, mulai dari sumber pendapatan hingga alokasi belanja desa.
“Ini adalah rencana bersama, yang dimulai dari dusun hingga ke tingkat desa dan kecamatan. Prinsip keterbukaan mutlak diperlukan agar masyarakat percaya dan terlibat aktif. Dengan transparansi, Mojoparon akan lebih maju,” tegas Sholeh.
Beberapa program prioritas yang diusung dalam musyawarah tersebut meliputi penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pengembangan wirausaha lokal, peningkatan fasilitas olahraga, penguatan ketahanan pangan, serta pemberdayaan generasi muda.
“Tujuan kami adalah kemandirian. Ekonomi desa harus bangkit melalui pengembangan wirausaha, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semua ini membutuhkan sinergi dari seluruh elemen, mulai dari RT, RW, PKK, karang taruna, hingga tokoh masyarakat,” tambahnya.
Keberhasilan Mojoparon dalam mengedepankan tata kelola yang transparan dan inovatif pun mendapat apresiasi dari Pemerintah Kecamatan. Camat Rembang, Firdaus Handara, S.STP, M.Si, menyebut Mojoparon sebagai contoh desa yang progresif.
“Keberadaan BUMDes, lapangan sepak bola, peternakan, hingga program ketahanan pangan di Mojoparon telah menunjukkan komitmennya. Kami berharap Musrenbangdes 2026 ini dapat melahirkan program-program yang konkret dan tepat sasaran,” ujar Firdaus.
Musrenbangdes 2026 dihadiri oleh seluruh unsur desa, termasuk perangkat desa, BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPM, serta perwakilan dari setiap RT/RW, PKK, dan pemuda.
Acara ditutup dengan doa bersama, mencerminkan optimisme seluruh masyarakat untuk mewujudkan Mojoparon yang lebih maju dan mandiri.(Huri).
