PASURUAN | KABARPRESISI – Forum Rembuk Masyarakat Pasuruan (FORMAT) melakukan audiensi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Pasuruan terkait transparansi penggunaan anggaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Ke-9 tahun 2025.
Audiensi ini menyoroti ketidakseimbangan antara besaran anggaran dan capaian prestasi kontingen Kabupaten Pasuruan. Pertemuan berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025.
Ismail Makky, Ketua FORMAT, menyatakan bahwa alokasi anggaran hampir Rp4 miliar untuk Porprov tidak diimbangi peningkatan prestasi atlet. Padahal, DISPORA juga menganggarkan Rp2,5 miliar per tahun untuk pembinaan atlet cabang olahraga berprestasi.
“Dana sebesar itu seharusnya mampu mendongkrak prestasi atlet di Porprov ke-9. Kami juga mempertanyakan dugaan keterlibatan oknum pegawai DISPORA dalam EO penyelenggara, mulai dari sewa hotel, mobil, pembuatan jersey, hingga konsumsi. Nilainya fantastis dan berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi,” tegas Ismail.
Ia mendesak Kepala DISPORA untuk menindaklanjuti temuan ini.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DISPORA Kabupaten Pasuruan, Mujiono, menjelaskan bahwa Porprov Ke-9 mempertandingkan 63 cabang olahraga dengan kontingen Pasuruan sebanyak 630 orang (atlet, pelatih, dan ofisial).
“Kami menempati peringkat 8 dengan 32 emas, 38 perak, dan 39 perunggu. Memang turun dari Porprov 2023 di peringkat 6 dengan 36 emas. Anggaran di bawah Rp4 miliar masih dalam proses pertanggungjawaban, tapi kami telah berupaya maksimal,” ujarnya.
Mujiono menegaskan bahwa pengelolaan dana hibah KONI sepenuhnya berada di bawah DISPORA.
“Untuk dugaan oknum terlibat EO, kami akan verifikasi dan klarifikasi. Ke depan, kami berharap prestasi Pasuruan meningkat dan pembangunan fasilitas latihan atlet dapat terealisasi agar atlet kami mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional,” pungkasnya.($@n)