PASURUAN | KABARPRESISI – Lantaran komitmen dan kepeduliannya yang kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan dan budaya lokal, Pengurus Wilayah Perjuangan Walisongo Jawa Timur (PW PWI Jatim) mendukung sepenuhnya KH. Abdul Hamid Mujib sebagai bakal calon wali kota (bacawali) Pasuruan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dukungan ini dibuktikan dengan diantarkannya Kiai Hamid Mujib oleh beberapa fungsionaris PW PWI Jatim untuk mendaftar sebagai bacawali ke kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Pasuruan, Rabu (29/5/2024) siang.
Ketua PW PWI Jatim, KH. Ahmad Jamik Jauhari, membeberkan, ada banyak faktor yang dinilai dari KH. Abdul Hamid Mujib. Dari penilaian itu, dia sangat layak menjadi memimpin Kota Pasuruan di periode 2024 – 2029.
Alasan utamanya, karena Kiai Hamid Mujib selama ini dipandang mempunyai komitmen kuat untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), prinsip Pancasila dan budaya lokal masyarakat Kota Pasuruan
“Beliau adalah salah satu ulama dan tokoh yang intisab (tersambung nasabnya) dari Sayyid Ainul Yaqin Sunan Giri. Yang kedua, kiprah beliau di Kota dan Kabupaten Pasuruan sudah teruji oleh fakta. Beliau adalah salah satu ulama yang selama dekade 15 tahun memperjuangkan dan melestarikan kebudayaan leluhur Nusantara,” ujar Gus Jamik.
Gus Jamik yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Cangaan Bangil ini melihat semangat perjuangan KH. Abdul Hamid Mujib selama ini sudah sangat jelas.
“Sama persis seperti halnya semangat Nahdlatul Ulama (NU) dan semangat PWI sendiri,” tandasnya.
Perlu diketahui, KH. Abdul Hamid Mujib yang dikenal masyarakat Pasuruan dengan sebutan akrab Gus Hamid Mujib, adalah mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan selama dua periode, yakni tahun 2004 – 2014.
Karir publiknya yang sebagai Ketua KPU Kota Pasuruan yang sukses dan tanpa cacat inilah yang juga menjadi alasan kuat PW PWI Jatim mendukung pencalonannya untuk memimpin Kota Pasuruan ke depan. Selain kiprah aktifnya di berbagai kegiatan ke-NU-an dan pemajuan kebudayaan lokal masyarakat, kedekatannya dengan para masyayikh pondok pesantren di Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta peran kepengurusannya sebagai salah satu anggota Dewan Kasepuhan PW PWI Jatim. (San)