KABARPRESISI.COM
KOLOM OPINI
MALANG | Di balik seragam yang kuat dan tegar, terdapat hati yang terluka dan jiwa yang lelah. Banyak polisi yang baik dan berdedikasi, namun seringkali dianggap sebagai pencitraan. Mereka mengabdi untuk masyarakat dengan sungguh-sungguh, namun ironisnya, ketika mencapai prestasi, banyak yang bungkam dan tidak memberikan apresiasi.
Sebaliknya, ketika melakukan satu kesalahan, beribu-ribu hujatan dilontarkan. Sakit. Ya, itu yang dirasakan ketika dihujat habis-habisan oleh orang-orang yang tidak mengerti. Mereka yang telah berjuang untuk mengungkap kebenaran dan kejahatan, malah dianggap sebagai bagian dari masalah. Mereka yang telah berusaha untuk membersihkan nama baik dan meningkatkan kepercayaan, malah dihujat dan disamakan dengan oknum yang melakukan tindakan kriminal.
Mereka tidak memerlukan pujian untuk apa yang telah dilakukan. Hanya ingin dihargai dan dihormati sebagai bagian dari upaya untuk membuat perubahan yang lebih baik. Tapi, apa yang diterima? Hujatan, cacian, dan tuduhan yang tidak berdasar. Merasa sakit, karena tahu bahwa telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan yang terbaik. Merasa sakit, karena tahu bahwa telah dihujat oleh orang-orang yang tidak mengerti. Dan merasa sakit, karena tahu bahwa masih harus terus berjuang untuk mengungkap kebenaran dan kejahatan, meskipun dihujat dan dicaci.
Mereka adalah polisi yang terluka, yang telah mengorbankan banyak hal untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka adalah pahlawan yang tidak pernah mendapatkan penghargaan yang sepadan. Namun, mereka tetap berjuang, karena mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan masyarakat.
DILARANG COPY PASTE TULISAN INI TANPA IZIN PENULIS.
Tulisan ini merupakan karya asli penulis dan dilindungi oleh hak cipta. Penggunaan, pengcopyan, atau pendistribusian tulisan ini tanpa izin penulis adalah tindakan yang melanggar hukum.












